Islam dan Demokrasi
Demokrasi dimasa kini begitu dibanggakan diberbagai negara termasuk negara yang mayoritas penduduknya muslim.Para pakar politik mengeluarkan peandapat tentang pentingnya upaya melakukan demokratisasi ditengah umat islam. Menurut mereka dengan demokrasi maka akan terjadi keseimbangan kekuasaan (balance 0f power) yang berusaha menentang kediktatoran. Dengan demikian tujuan negara untuk mensejahterakan masyarakat,meningkatkan tarafpendidikan,dan sejumlah persoalan negara lainnya dapat diwujudkan. Adapun kebobrokan moralitas bukanlah tugas negara tapi tugas para ulama.
Demokrasi diyakini sebagai upaya untuk meningkatkan kemajuan umat islam. Sejarah membuktikan bahwa kristen eropa bisa maju ketika meningkatkan agamanya,dan melakukan demokrasi. Dalam konsep demokrasi,agama tidak dibutuhkan. Menurut kelompok liberalis,syariat islam merupakan pemahaman klasik yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Aristoteles,Allah sudah menjadikan manusia sebagai khalifah dengan memberikan kemampuan berupa kebebasan(freedom) dan moral(morality).Dengan kebebasan manusia bisa meraih kemajuan,dan alat yang mengontrol kemajuan itu adalah moral. Realita pemikiran ini sangat meluas dikalangan umat islam. Mereka percaya hanya dengan demokratisasi dan sekularisasi dunia islam akan mengalami kemajuan. Menurut mereka islam tidak seharusnya dibangun diatas cita cita utopis(khayalan,harapan kosong) yang tidak mungkin tercapai,karena pemahaman terhadap interpretasi hukum islam sangat sempit. Selama ini menurut mereka,islam telah mengekang kebebasan sosial,pluralisme budaya,dan menyingkirkan hak hak kaum wanita. Intinya kehidupan islam selama in sangat tidak demokratis.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pemikiran ini antara lain:
1. Adanya upaya amerika dengan sekutunya yang berusaha mendemokratisasi dunia sesuai dengan pemahaman mereka. dana yang sangat besar dikucurkan untuk mendukung gerakan2 demokratisasi tersebut.
2. Selama ini orang sudah bosan dengan kebohongan dalam politik seperti dwifungsi militer yang sering menyebabkan negara dikuasai oleh militer atau rezim yang militeristik. Menurut mereka islam sudah ada tetapi tidak mampu berbuat apa apa kecuali hanya meng-Amini kezhaliman yang ada.
3. adanya kelompok kelompok kepentingan dan swasta yang menguasai modal mempunyai kepentingan dalam issu demokratisasi dan sekularisasi. Apabila hukum islam berlaku atau kekuatan kelompok islam masih kuat maka kelompok pemodal yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan halal haram,maka kebebasan mereka yang tanpa nilai akan bisa diterima.
4. Munculnya kelompok moderat dan liberal yang bisa mengklaim bahwa demokrasi justru mendukung masa depan islam yang lebih baik. Menurut kelompok ini, demokrasi hakikatnya sesuai dengan islam karena alasan kesamaan prinsip berpolitik, yaitu dalam hal konsep "bai'ah, mussawwah, syura','adllah dan maslahah".
Post By Feryhady
1. Adanya upaya amerika dengan sekutunya yang berusaha mendemokratisasi dunia sesuai dengan pemahaman mereka. dana yang sangat besar dikucurkan untuk mendukung gerakan2 demokratisasi tersebut.
2. Selama ini orang sudah bosan dengan kebohongan dalam politik seperti dwifungsi militer yang sering menyebabkan negara dikuasai oleh militer atau rezim yang militeristik. Menurut mereka islam sudah ada tetapi tidak mampu berbuat apa apa kecuali hanya meng-Amini kezhaliman yang ada.
3. adanya kelompok kelompok kepentingan dan swasta yang menguasai modal mempunyai kepentingan dalam issu demokratisasi dan sekularisasi. Apabila hukum islam berlaku atau kekuatan kelompok islam masih kuat maka kelompok pemodal yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan halal haram,maka kebebasan mereka yang tanpa nilai akan bisa diterima.
4. Munculnya kelompok moderat dan liberal yang bisa mengklaim bahwa demokrasi justru mendukung masa depan islam yang lebih baik. Menurut kelompok ini, demokrasi hakikatnya sesuai dengan islam karena alasan kesamaan prinsip berpolitik, yaitu dalam hal konsep "bai'ah, mussawwah, syura','adllah dan maslahah".
a.Bai'ah(sumpah)
Dalam islam bai'ah artinya janji setia dari rakyat untuk menerima kepemimpinan khalifah. sekarang bisa disamakan dengan pemilu. ketika rakyat mencoblos,berarti rakyat menerima siapapun pemimpin ygterpilih. dan sebaliknya pemimpin,sebelum memimpin sudah berjanji untuk menjaga amanat rakyat. Sekilas argumen ini terlihat benar dan logis,meskipun dalam kenyataannya sangat berbeda.Dalam islam, bai'ah baru dilakukansaat pemimpindefinitif ditetapkan.artinya bai'ah dilakukan hanya kepada seorang pemimpin oleh seluruh rakyat. b. musawwah(persamaan)
Persamaan antara demokrasi dan islam keduanya sama2 berusaha untuk memujudkan kebersamaan dalam suasana yangegaliter ditengah masyarakat yang beragam warna kulit,status social,suku bangsa,agama,atau jenis kelamin. Demokrasi menunjukkan komitmennya dengan memberikan hak kepada warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu,baik sebagaipemilih maupun dipilih. hal ini menurut mereka sesuai dengan islam karena dalam islam manusia semua sama. Mereka lupa atau pura2 lupa bahwa tidak ada yang lebih mulia disisi Allah kecuali karena ketaqwaannya. jadi pendapat mereka ini jelas menipu,karena islam lebih menghargai mereka yg berilmu,pemahaman yg lebih baik,beriman dan bertaqwa kepada Allah SWTc. Syura'(musyawarah)
Menurut mereka,demokrasi juga menerapkan prinsip Syura' dalam islam karena mempunyai lembaga perwakilan rakyat. kebijakan apapun yang diambil merupakan keputusan bersama yang dilakukan oleh orang2 terbaik ditengah masyarakat. Pertanyaan yang muncul adalah,apakah benar wakil2 rakyat sekarang mrupakan orang terbaik yang mengutamakan kepentingan rakyat dan syariat?. Sering kita menyaksikan kebijakan yang menyakitkan karena ditengah penderitaan rakyat justru wakil rakyat membahas masalah kenaikan fasilitas anggota dewan. d. "adallah(keadilan)dan Maslahah(kemanfaatan bersama)
Keadilan menurut kelompok yang menilai demokrasi sejalan dengan islam merupakan prinsip dan kondisi yang dicitacitakan. Hanya saja pengertian keadilan menurut demokrasi dan islam tidak sama. Bagi demokrasi ketika wanita diberikan hak suara sama dengan laki2 itulah keadilan. ketika orang bodoh bisa bersuara seperti orang cerdas maka itu pula keadilan. Hal ini tentu jauh berbeda dengan keadilan dalam syariat islam. Sebagai contoh kisah Khaalifah Umar Bin Khattab. Ra,beliau pernah menangis ketika ada seekor keledai terperosok dijalan baghdad yang berlobang. Ia takut bagaimana mempertanggungjawabkan kelalaiannya dihadapan Allah SWT kelak. Bayangkan,hanya seekor keledai,bagaimana pula kalau manusia yang mati?. Khalifah Umar juga sring berkelling ditengah masyarakat untuk mengetahui kondisi mereka. sampai suatu malam,Khalifah Umar rela memanggul sendiri karung gandum untuk seorang ibu yangmemasak batu karena ketiadaan ekonominya. Begitu mulia dan adilnya Khalifah Umar Ra.Beliau tidak mau makan sampai semua masyarakat merasa kenyang,dan tidak berpakaian kecuali sama dengan penampilan rakyat pada umumnya. pertanyaannya,apakah demokrasi yang begitu dipuja sekarang menghasilkan pemimpin sekualitas Khalifah Umar Ra. justru yg terjadi adalah mereka yang lebih banyak memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok atau partai mereka sendiri. Mereka membiarkan masyarakat hidup dalam kesengsaraanPost By Feryhady
0 comments:
Post a Comment